1. PENGERTIAN PENDUDUK
PENGERTIAN PENDUDUK
Pengertian Penduduk dan warga
negara | Berdasarkan pasal 6 Ayat (2) Undang Undang Dasar
1945, pengertian penduduk adalah warga negara Indonesia
(baca pengertian penduduk) dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. Sementara itu, warga negara berdasarkan Pasal 26 Ayat (1)
bahwa pengertian warga negara adalah orang orang bangsa Indonesia
asli dan orang orang bangsa lain yang disahkan dengan undang undang sebagai
warga negara, sedangkan UU no. 6 tahun 1958 tentang kewarganegaraan Indonesia
menyatakan bahwa warga negara (baca pengertian negara) Republik Indonesia
adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan yang berlaku sejak
Proklamasi 17 Agustus 1945 telah menjadi warga negara RI.
Seseorang menjadi warga
negara seharusnya bertindak sebagai penanggungjawab atas baik buruknya suatu
negara dan mendukung kemajuan negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi
anggota atau warga negara suatu negara haruslah diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang disahkan oleh negara tersebut. Satu hal yang perlu
diperhatikan oleh setiap negara, bahwa adanya kebebasan untuk setiap orang
berhak untuk memilih kewarganegaraan (every person has the right to choose
citizenship), memilih tempat tinggal di wilayah negara (choose a place to stay
in the country) dan meninggalkannya, serta memiliki hak untuk kembali (have the
right to return) sebagaimana dinyatakan oleh pasal 28E ayat (1) UUD 1945.
Pernyataan ini memiliki makna (meaning) bahwa orang-orang yang tinggal dalam
wilayah negara dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Pengertian penduduk adalah orang
orang yang memiliki domisili atau tempat tinggal tetap di wilayah negara itu,
yang dapat dibedakan antara warga negara (citizen) dengan warga negara asing
(foreign citizen) (WNA).
2. Pengertian bukan penduduk adalah
orang orang lain yang tinggal dalam negara yang bersifat sementara sesuai
dengan visa yang diberikan oleh negara (kantor imigrasi) yang bersangkutan,
contohnya turis.
•Orang yang tinggal
di daerah tersebut
•Orang yang secara
hukum berhak tinggal di daerah tersebut.
Dengan kata lain orang yang mempunyai surat
resmi untuk tinggaldi situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih
tinggal didaerah lain.
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi
jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.Pertambahan Penduduk di
IndonesiaPenduduk dunia saat ini telah mencapai lebih dari 6 miliar,dimana di
antara jumlah tersebut, 80 persen tinggal di negara-negara berkembang.
Sementara itu, United Nations (2001) memproyeksikanbahwa penduduk perkotaan di
negara-negara berkembang terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 2,4
persen per tahun. Angkaini merupakan dua kali lipat angka pertumbuhan penduduk
totalnegaranegaraberkembang pada umumnya, yakni sekitar 1,2 persen. Meski
penduduk perkotaan di negara-negara maju juga meningkat dengan angka
pertumbuhan yang lebih besar daripada angka pertumbuhan penduduk totalnya, dan
juga angka urbanisasinya jauh lebih besar dari pada negara-negara berkembang,
pertumbuhan perkotaan dinegaranegaraberkembang tetap lebih cepat disertai
dengan meningkatnya penduduk perkotaan secara absolut.Sensus Penduduk 2000
menunjukkan bahwa jumlah penduduk perkotaan di Indonesia telah mencapai lebih
dari 85 juta jiwa, denganlaju kenaikan sebesar 4,40 persen per tahun selama
kurun 1990-2000. Jumlah itu
kira-kira hampir 42 persen dari total jumlah penduduk.Mengikuti kecenderungan tersebut, dewasa ini
(2005) diperkirakan bahwa jumlah penduduk perkotaan telah melampaui 100 juta.
Kini
hampir setengah jumlah penduduk Indonesia tinggaldi wilayah perkotaan. Hal ini tentu saja berdampak sangat luas pada
upaya perencanaan dan pengelolaan pembangunan wilayah perkotaan.Meningkatnya
proporsi penduduk yang tinggal di perkotaandapat berarti bahwa penduduk
berbondong-bondong pindah dariperdesaan ke perkotaan, atau dengan kata lain
penduduk melakukanurbanisasi.Secara demografis sumber pertumbuhan penduduk
perkotaan.
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai
perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per
waktu unit" untuk pengukuran.
Adapun pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu sebagai berikut.
1. Pertumbuhan Penduduk Alami
Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan yang
diperhitungkan dari selisih kelahiran dan kematian.
Rumus Pertumbuhan Penduduk Alami
P = L – M
- P = pertumbuhan penduduk yang dicari
- L = jumlah kelahiran
- M = jumlah kematian
Kriteria
yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya angka kelahiran dan kematian
adalah sebagai berikut.
a) Penggolongan angka kelahiran:
1) angka kelahiran rendah, jika angka kelahiran kurang dari 30;
2) angka kelahiran sedang, jika angka kelahiran antara 30-40;
3) angka kelahiran tinggi, jika angka kelahiran lebih dari 40.
b) Penggolongan angka kematian:
1) angka kematian rendah, jika angka kematian kurang dari 10;
2) angka kematian sedang, jika angka kematian antara 10-20;
3) angka kematian tinggi, jika angka kematian lebih dari 20.
a) Penggolongan angka kelahiran:
1) angka kelahiran rendah, jika angka kelahiran kurang dari 30;
2) angka kelahiran sedang, jika angka kelahiran antara 30-40;
3) angka kelahiran tinggi, jika angka kelahiran lebih dari 40.
b) Penggolongan angka kematian:
1) angka kematian rendah, jika angka kematian kurang dari 10;
2) angka kematian sedang, jika angka kematian antara 10-20;
3) angka kematian tinggi, jika angka kematian lebih dari 20.
2. Pertumbuhan Penduduk Migrasi
Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan ole perbedaan antara
jumlah migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar (emigrasi). Jumlah imigrasi
yang melebihi jumlah emigrasi akan menambah jumlah penduduk di negara yang
bersangkutan. Sebaliknya, jika emigrasi lebih besar dari imigrasi, jumlah
penduduknya akan mengalami penurunan.
Rumus Pertumbuhan Penduduk Migrasi :
Adapun rumus pertumbuhan penduduk migrasi
adalah:
PM = I – E
- PM = jumlah penduduk migrasi
- I = jumlah imigrasi (penduduk yang masuk)
- E = jumlah emigrasi (penduduk yang keluar)
Berdasarkan
uraian di atas, dapat ditarik benang merahnya bahwa pertumbuhan penduduk di
suatu negara ditentukan oleh pertumbuhan penduduk alami dan migrasi yang
disebut dengan pertumbuhan penduduk
total.
Rumus Pertumbuha
Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total biasanya disingkat
dengan pertumbuhan penduduk. Adapun rumus pertumbuhan penduduk adalah:
P = ( L – M ) + ( I
– E )
- P = pertumbuhan penduduk yang dicari
- L = jumlah kelahiran
- M = jumlah kematian
- I = jumlah penduduk yang masuk
- E = jumlah penduduk yang keluar
Klasifikasi
pertumbuhan penduduk yang digunakan adalah:
a) Pertumbuhan penduduk rendah, jika berada pada kisaran 0 – 1 %
b) Pertumbuhan penduduk sedang, jika berada pada kisaran 1 – 2 %
c) Pertumbuhan penduduk tinggi, jika di atas 2 %
a) Pertumbuhan penduduk rendah, jika berada pada kisaran 0 – 1 %
b) Pertumbuhan penduduk sedang, jika berada pada kisaran 1 – 2 %
c) Pertumbuhan penduduk tinggi, jika di atas 2 %
Sebagai pembanding, berikut adalah peringkat
negara-negara di dunia berdasarkan jumlah
1. Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)
2. India (1.103.600.000 jiwa)
3. Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)
4. Indonesia (220.953.634 jiwa)
5. Brasil (186.112.794 jiwa)
6. Pakistan (162.419.946 jiwa)
7. Bangladesh (144.319.628 jiwa)
8. Rusia (143.420.309 jiwa)
9. Nigeria (128.771.988 jiwa)
10. Jepang (127.417.244 jiwa)
Pengertian Masyarakat
adalah sejumlah manusia yang merupakan satu
kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang
sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat
Dalam ilmu sosiologi kita kit mengenal ada
dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat
petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota-
anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada masyarakat
patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya.
Unsur-unsur suatu masyarakat
a.Harus ada perkumpulan
manusia dan harus banyak
b.Telaah bertempat
tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
c.adanya aturan atau
undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan
tujuan bersama.
Bila dipandang cara
terbentuk nya masyaraka:
1.Masyarakat
paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan
2.Masyarakat mardeka
a).Masyarakat
natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti: geromboklan
(harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.
b).Masyarakat
kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian atau
kepercayaan.
Masyarakat dipandang
dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat:
1)Masyarakat kecil yang
belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan,
dan tehknologi nya sederhana.
2).Masyarakat sudah
kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala
barmasyarakat bidang,
kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi pun sudah berkembang,dan
sudah mengenaltulisan.
Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup
a). Hasrat sosial
Adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap individu untuk menghubungkan
dirinya kepada individu lain atau kelompok
b).Hasrat untuk
mempertahankan diri Adalah hasrat untuk mempertahan kan diri dari berbagai
pengaruh luar yang mungkin datang kepada nya, sehingga individu tersebut
Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat perlu bergabung
dangan individu lain atau kelompok. c).Hasrat berjuang Hasrat ini dapat kita
lihat pada adanya persaingan, keingina membantah pendapat orang lain. Sehingga
mereka mengadakan persatuan
untuk mencapai tajuan, yaitu tujuan bersama.
d).Hasrat harga diri
Rasa harga diri
merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau bertindak atas diri nya
lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin mendapat penghargaan
yang selayaknya.
e).Hasrat meniru Adalah
hasrat untuk menyatakan secara diam-diam atau terang-terangan sebagian dari
salah satu gajala atau tindakan.
f).Hasrat bergaul Hasrat
untuk bergabung dengan orang-orang tertentu, kelompok tertentu, atau masyarakat
tertentu dalam suatu masyarakat.
g). Hasrat untuk
mendapat kan kebebasan
Hasrat ini tampak jelas
pada tindakan-tindakan manusia bila mendapat kekangan-kekagan atau
pembatasan-pembatasan.
h)Hasrat untuk
memberitahukan
Hasrat untuk
menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain biasanya disampaikan dengan
suara atau isyarat
i).Hasrat simpati
Kesanggupan untuk dengan
langsung turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain
B. bagaimana mastarakat
masa depan yang baik?
Masyarakat merupakan gabungan dari individu-individu, oleh karena itu
setiap idividu harus bisa menjadi masyarakat yang modern, dalam arti tanggap
akan perubahan-perubahan zaman, untuk itu masyarakat harus bisa menguasai IPTEK
yang semangkin hari semakin berkembang pesat.
Untuk lebih jelas modernisasi adalah peroses perubahan masyarakat dan
kebudayaan dalam seluruh aspeknya, dari sitem tradisional menuju ke sistem yang
modern.
Faktor-faktor yang
mempengaruhinya antara lain :
- perkembangan ilmu
- perkembangan teknologi
- perkembangan industri
- perkembangan ekonomi
social change saat ini adalah gejala sosial yang dijumpai diseluruh dunia
da tidak terbatas pada negara-negara berkembag saja, social change adalah
perubahan sosial dalam pergaulan hidup manusia dan akibat-akibatnya terhadap
pergaula hidup manusia itu sendiri. Perubahan tersebut telah menjadi fakta
kehidupan manusia sejak dahulu kala, serta merupakan reaksi atas ransangan dari
luar, perubahan tersebut dapat menimbulkan efek yang positif dan negatif.
Kalua berbicara social change maka yang terpikirkan adalah social change
abad ke 20 ini, yaitu akibat kelanjutan perubahan kemajuan ilmu-ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pengunaannya oleh manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Pengunaanya telah mengakibatkan serta pengaruhnya terhadap sosial
politik, eknomi, tetapi juga pada fsikis san susila terhadap masyarakat. Inti
dari social change adalah demi kemajuan anggota-anggota masyarakat yang
bersangkutan dan realisasi perubahan-perubahan tersebut memerlukan penyesuaian
dan penguasaan angota dalam pergaulan hidup, terhadap keadaan yang baru itu.
Proses perubahan masyarakat
dan kebudayaan yang dikehendaki dan direncanakan, biasanya dinamakan
modernisasi. Proses ini pada intinya berarti meningkatkan kemampuan dari
masyarkat yang bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup :
- kenutuhan akan sandang
- keselamatan terhadap harta benda dan jiwa
- kesempatan yang wajar untuk dihargai
- mendapat kasih sayang dari sesamanya
- kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan atau potensi
pada dasarnya, dalam pengertian
modernisasi mencakup suatu transformasi total dari kehidupan yang tradisional
atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial kearah pola-pola
ekonomis dan politis yang menandai negara-negara barat yang setabil.
Modernisasi juga merupak bentuk sari perubahan sosial biasaya merupakan
perubahan sosial yang terarah yang didasar pada suatu perencanaan yang
biassanya dinamakan ’social planing’.
3. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Pengertian Kebudayaan
Kata "kebudayaan berasal dari (bahasa
Sanskerta) yaitu "buddayah" yang merupakan bentuk jamak dari kata "budhi"
yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang
bersangkutan dengan budi atau akal". Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil
cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks
yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap
kecakapan, dan kebiasaan. Sedangkan menurut definisi Koentjaraningrat yang mengatakan bahwa
pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang
harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan
masyarakat. Senada dengan Koentjaraningrat, didefinisikan oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi, pada bukunya
Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta :Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 1964), hal 113, merumuskan kebudayaan sebagai semua
hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan
teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture)
yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan
serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.
Promoted
Content
Pengertian Kebudayaan dalam bahasa inggris disebut culture.
merupakan suatu istilah yang relatif baru karena istilah culture sendiri dalam
bahasa inggris baru muncul pada pertengahan abad ke-19. Sebelumnya pada tahun
1843 para ahli antropologi memberi arti kebudayaan sebagai cara mengolah tanah,
usaha bercocok tanam, sebagaimana tercermin dalam istilah agriculture
dan holticulture. Hal ini bisa kita mengerti karena istilah culture
berasal dari bahasa Latin colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah
pertanian. Pada arti kiasan kata itu juga berarti "pembentukan dan
pemurnian jiwa". Seorang antropolog lain, E.B. Tylor (1871), dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture
(New York ; Brentano's, 1924), hal 1, yang mendefinisikan pengertian kebudayaan
bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Unsur-unsur kebudayaan digolongkan kepada unsur besar dan unsur kecil yang
lazimnya disebut dengan istilah culture universal karena di setiap penjuru
dunia manapun kebudayaan tersebut dapat ditemukan, seperti pakaian, tempat
tinggal, dan lain sebagainya. Beberapa dari orang yang sarjana telah mencoba
merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, seperti Bronislaw Malinowski dan C.
Kluckhoh.
a. Bronislaw Malinowski
Bronislaw Malinowski menyatakan bahwa ada empat unsur pokok kebudayaan yang
meliputi sebagai berikut...
- Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antaranggota masyarakat agar menyesuaikan dengan alam sekelilingnya.
- Organisasi ekonomi
- Alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
- Organisasi kekuatan (politik)
b. C. Kliucckhohn
Kliucckhohn menyebutkan ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu sistem mata
pencaharian hidup; sistem peralatan dan teknologi; sistem organisasi
kemasyarakatan; sistem pengetahuan; bahasa; kesenian; sistem religi dan upacara
keagamaan.
c. Herskovits
Herskovits memandang bahwa kebudayaan merupakan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain yang kemudian disebut sebagai
superorganik.
d. Andreas Eppink
d. Andreas Eppink
Kebudayaan mengandung bentuk dari keseluruhan pengertian nilai sosial,
norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan
artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
e. Edward Burnett Tylor
e. Edward Burnett Tylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan dari yang kompleks yang didalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Sifat hakikat kebudayaan adalah ciri-ciri khusus dari sebuah kebudayaan yang masing-masing masyarakat yang berbeda. Pada masyarakat Barat makan sambil berjalan, bahkan setengah berlari adalah hal yang biasa karena bagi mereka the time is money. Hal ini jelas berbeda dengan masyarakat timur. Jangankan makan sambil berjalan, bahkan makan berdiri saja sudah melanggar etika. Walaupun demikian, secara garis besar, seluruh kebudayaan yang ada di dunia ini memiliki sifat-sifat hakikat yang sama. Sifat-sifat hakikat kebudayaan sebagai berikut...
- Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.
- Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
- Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya.
- Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
Semua kebudayaan senantiasa bergerak karena ia dinamis karena sebenarnya
gerak kebudayaan adalah gerak manusia itu sendiri. Gerak atau dinamika manusia
sesama manusia, atau dari satu daerah kebudayaan daerah lain, baik disengaja
maupun tidak disengaja, seperti migrasi atau pengungsian dengan sebab-sebab
tertentu. Dinamika dalam membawa kebudayaan dari suatu masyarakat ke masyarakat
lain yang menyebabkan terjadinya akulturasi.
Proses akulturasi kebudayaan dalam sejarah umat manusia telah terjadi pada
umat atau bangsa-bangsa terdahulu. Dimana Adakalanya kebudayaan yang dibawa
dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat setempat dan adakalanya ditolak,
parahnya ada juga sekelompok individu yang tetap tidak menerima kebudayaan
asing walaupun mayoritas kelompok individu di sekelilingnya sudah menjadikan
kebudayaan tersebut bagian dari kebudayaannya.
Pada umumnya, unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah
sebagai berikut..
- Unsur Kebudayaan kebendaan, seperti alat-peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya, contohnya adalah pada alat tulis menulis yang banyak dipergunakan orang Indonesia yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan barat.
- Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar misalnya radio transistor yang banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat mass-media.
- Unsur-unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut, seperti mesin penggiling padi dengan biaya murah serta pengetahuan teknis yang sederhana, dapat digunakan untuk melengkapi pabrik-pabrik penggilingan.
Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh suatu masyarakat adalah
sebagai berikut...
- Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan, seperti ideologi, falsafah hidup, dan lainnya
- Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang sangat mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat. Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat indonesia sukar sekali diubah dengan makanan pokok lainnya.
4. KETERKAITAN ANTARA PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Keterkaitan antara penduduk masyarakat dan
kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu
sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk
yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan
– peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang
menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek
moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya
waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang
tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk
melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi
sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat )
tersebut.
Masyarakat dan kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Masyarakat zaman dahulupun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari peralatan, bahasa, lagu, Bangunan – bangunan, hingga berbagai macam upacara adat. Kebudayaan sendiri berkembang melalui beberapa periode. Mulai dari zaman prasejarah, zaman purba, zaman madya hingga aman baru. Hasil kebudayan pada zaman prasejarah merupakan benda – benda tua yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang – tulang binatang. Alat – alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang. Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan tumbuhnya peraturan – peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih jelas jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai menyembah apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang pada zaman ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang bercorak hindu maupun budha yng di bangun ada zaman ini. Zaman madya ditandai dengan masuknya agama Islam. Agama Islam menyebar dengan cepatnya menyebar di Indonesia. Agama Islam juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan kebudayaan di Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru bagi perkembangan bangunan – bangunan dan karya seni maupun sastra di Indonesia.
Zaman baru di mulai sejak masuknya pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini zaman baru masih berlangsung. Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus berlangsung. Zaman baru membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, bentuk bangunan dan lain – lain. Kebudayaan yang berasal dari luarpun tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur dengan kebudayaan asli Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang baru. Kebudayaan sendiri sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.
5. PERMASALAHAN PENDUDUK YANG ADA DI INDONESIA SAAT SEKARANG INI
Permasalahan
Penduduk Yang Ada Di Indonesia Saat Sekarang
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4
setelah Amerika Serikat. Selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara
kepulauan dan tidak meratanya penduduk membuat Indonesia semakin banyak
mengalami permasalahan terkait dengan hal kependudukan. Tidak hanya itu, faktor
geografi, tingkat migrasi, struktur kependudukan di Indonesia dll membuat
masalah kependudukan semakin kompleks dan juga menjadi hal yang perlu
mendapatkan perhatian khusus guna kepentingan pembangunan manusia Indonesia.
Adapun masalah-masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia antara lain:
A. Demografis
1. Besarnya Jumlah
Penduduk (Over Population)
Telah disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia berada
di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India,
Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari
hasil Sensus 2010 mencapai angka 237.641.326 (www.bps.go.id). Dari tahun ke
tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010,
jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah.
Dari data di bawah ini dapat dilihat bagaimana jumlah penduduk Indonesia
dari tahun ke tahun semakin bertambah. Hal ini tentunya memberikan berbagai
dampak baik postif dan negatif. Sebelum membahas tentang masalah kependudukan,
ada baiknya kitad mengetahui dampak positifnya lebih dahulu antara lain sebagai
penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam, mempertahankan keutuhan
negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain, dsb.
Akan tetapi permasalahan kependudukan terkait dengan jumlah penduduk yang
besar menjadi sebuah masalah yang tidak dapat dihindarkan. Indonesia memiliki
berbagai potensi terjadinya konfik. Benturan antara berbagai kepentingan dengan
berbagai organisasi masa lainnya membuat masalah besarnya populasi menjadi
hambatan. Selain itu yang terpenting terkait dengan permasalahan penyediaan
sumber daya alam dan berbagai kebutuhan penting lainnya. Adanya tekanan
penduduk terhadap daya dukung lingkungan menjadi masalah yang sangat rumit.
Kepentingan untuk membangun tempat tinggal dan ruang gerak sangatlah penting
namun di sisi lain terdapat kepentingan yang terkaitan dengan permasalah
lingkungan seperti halnya sebagai daerah aliran sungai, daerah resapan air,
pertanian, penyediaan sumber daya alam, dll. Kedua hal tersebut tidak dapat
dipisahkan dan keduanya perlu mendapatkan perhatian yang sama demi keseimbangan
alam.
Selain itu, masalah yang muncul terkait dengan jumlah penduduk yang besar
adalah dalam penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan akan bahan pokok menuntut
orang untuk berkerja dan encari nafkah. Namun, penyedia lapangan kerja
sangatlah minim. Yang menjadi masalah adalah penduduk lebih senang untuk
menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung mencari pekerjaan daripada
membuka lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan masalah baru yaitu
pengangguran. Apabila jumlah pengangguran ini tinggi, maka rasio ketergantungan
tinggi sehingga negara memiliki tanggungan yang besar untuk penduduknya yang
dapat menghambat pembangunan dan menyebabkan tingkat kemiskinan menjadi tinggi.
Jumlah penduduk yang besar memiliki andil dalam berbagai permasalahan
lingkungan dan aspek lainnya. Jumlah penduduk yang besar tentunya membutuhkan
ruang yang lebih luas dan juga kebutuhan yang lebih banyak namun lahan dan juga
wilayah Indonesia tidaklah bertambah. Oleh karena itu, perencaan yang
matang sangatlah diperlukan guna penentuan kebijakan terkait dengan besarnya
jumlah penduduk Indonesia.
2. Tingginya Tingkat
Pertumbuhan Penduduk
Terkait dengan jumlah penduduk yang tinggi tentunya terdapat faktor yang
mempengaruhinya. Salah satunya adalat tingkat atau laju pertumbuhan penduduk.
Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan jumlah penduduk semakin
meningkat.
Semakin besar persentase kenaikannya maka semakin besar jumlah penduduknya.
Kenaikan ini tentunya membawa dampak bagi kependudukan Indonesia. Dalam
penentuan kebijakan semakin banyak yang perlu dipertimbangkan baik dalam hal
penyediaan berbagai sarana dan prasaranan, fasilitas-fasilitas umum dan yang
terpenting adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju pertumbuhan yang ada
di Indonesia. Dari situlah muncul program KB dan kini ditangani olah BKKBN.
sumber: bps.go.id
|
Jika melihat grafik di atas, dari tahun ke tahun
tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia semakin menurun. Pertambahan yang
terjadi tidak terlalu tinggi daripada tahun sebelumnya. Namun, alangkah lebih
baik apabila persentase pertumbuhannya semakin menurun hingga mencapai angka
dibawah 1%. Dalam penggelompokkan negara-negara, negara-negara maju selalu
memiliki angka pertumbuhan penduduk di bawah 1% atau bahkan 0%. Melihat dari
jumlah penduduk Indonesia yang tinggi, penekanan agar laju pertumbuhan penduduk
dapat menurun merupakan langkah yang baik guna menjaga kualitas sumber daya
manusia Indonesia.
Apabila tingginya tingkat
pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka akan terjadi berbagai masalah baik
masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber daya manusia yang menurun,
kejahatan, lapangan pekerjaan dll yang memberikan dampak negatif bagi kelangsungan
umat manusia Indonesia khususnya. Oleh karena itu, usaha untuk menekan laju
pertumbuhan sangatlah penting. Program-program yang ditawarkan pemerintah harus
didukung oleh masyarakat seperti halnya KB, penggunaan alat kontrasepsi,
penundaan usia perkawinan, dll sehingga penurunan laju pertumbuhan penduduk
diharapkan menurun.
3. Persebaran Penduduk
Tidak Merata
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan
dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus
penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang
satu dengan provinsi yang lain tidak merata.
Di Indonesia sendiri terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang berpusat
di Pulau Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Jawa.
Hal ini menjadi masalah apabila pusat pemerintahan, informasi, trasportasi,
ekonomi, dan berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan
berusaha untuk melakukan migrasi dan akhirnya akan berdampak pada permasalahan
pemerataan pembangunan.
Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk:
- Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
- Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal
- Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar
- Sumber air
- Perhubangan atau transportasi
- Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dll.
B. Non Demografis Bersifat Kualitatif
1. Tingkat Kesehatan
Penduduk yang Rendah
Usaha untuk terus meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia terus
digalakkan. Namun, kembali lagi permasala itu tetap muncul dan menjadi PR bagi
penentu kebijakan guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
Dalam hal kesehatan yang akan mejadi sorotan bagaimana gambaran tingkat
kesehatan adalah angka kematian bayi. Besarnya kematian yeng terjadi menujukkan
bagaimana kondisi lingkungan dan juga kesehatan pada masyarakat.
sumber: bps.go.id
|
Dari data di atas dapat dilihat bagaimana penurunan yang terjadi pada angka
kematian bayi di Indonesia yang dihitung berdasar jumlah kematian di setiap
1000 kelahiran. Penurunan ini menujukkan usaha untuk perbaikan dalam bidang
kesehatan terus saja diupayakan guna meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonsia. Berbagai layanan kesehata yang dibuka seperti imunisasi dan juga
posyandu tentunya menjadi harapan guna memperbaiki kondisi kesehatan yang ada
saat ini.
Sebagai tambahan, terdapat tabel yang menujukkan bagaimana kondisi
kesehatan bayi yang ada di Indonesia tahun 1998-2005. Pemenuhan Gizi yang baik
tentunya akan sangat berpengaruh pada kesehatan jika dikaitkan dengan kemampuan
bayi untuk bertahan dari penyakit. Kebutuhan akan gizi yang terpenuhi akan
meningkatkan daya tahan tubuh sehingga lebih kebal terhadap penyakit. Dari
grafik di bawah ini, masih terdapat balita yang mengalami gizi kurang bahkan
gizi buruk. Hal ini menujukkan bahwa perbaikan dalam hal kesehatan masih perlu
dilakukan
sumber: bps.go.id
|
Selain indikator tersebut, pengukuran tingkat kesehatan juga dapat
dilakukan dengan melihat usia harapan hidup manusia Indonesia. Dalam Population
Data Sheet 2012, usia harapan hidup orang Indonesia adalah 72 tahun sedangkan
tahun 2011 rata-rata usia harapan hidupnya 71. Hal ini menujukkan usaha
peningkatan dan perbaikan kualitas kesehatan manusia Indonesia. Angka harapan
hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas
kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin
tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan
semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati
kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan.
2. Pendidikan Yang Rendah
Kesadaran masyarakat akan pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah.
Dari UU yang dikeluarkan pun terlihat bahwa wajib belajar penduduk Indonesia
masih terbatas 9 tahun sementara negara lain bahkan menetapkan angka lebih dari
12 tahun dalam pendidikannya. Namun bagi Indonesia sendiri, angka 9 tahun pun
belum semuanya terlaksana dan tuntas mengingat banyaknya pulau di Indonesia
yang masih belum terjangkau oleh berbagai fasilitas pendidikan. Dari HDI (Human
Development Indeks) tahun 2011 pun rata-rata pendidikan bangsa Indonesia masih
pada angka 5.8 tahun. Dari sini pun sudah terlihat bagaimana tingkat pendidikan
di Indonesia.
Akan tetapi, sebenarnya tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator
untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan
dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan
punya produktivitas yang tinggi.
Namun kembali pada kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang
berpendidikan tinggi namun tetap saja menjadi penggangguran. Orang yang
menganggur menjadi beban bagi orang lain. Seperti yang telihat pada grafik di
bawah ini, pengangguran yang di maksud di sini merupakan pengangguran yang
terjadi karena mereka sedang dalam proses mencari pekerjaan, mempersiapkan
usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan atau sudah punya
pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Terdapat angka yang menujukkan bahwa
tingkat pengangguran tertinggi berada pada tamatan SMA/Umum. Ini menujukkan
bahwa pendidikan setara SMA belum cukup untuk mengentaskan jumlah pengangguran
yang ada di Indonesia. Lulusan ini masih menjadi pertanda bahwa tingkatan
produktivitas tidak bertambah jika pendidikan hanya sebatas ini. Perlunya peningkatan
pendidikan serta pendidikan non formal tentunya akan membantu agar pengangguran
tidak menumpuk pada lulusan SMA.
sumber: bps.go.id
|
Jika diamati, kondisi ini sangat memprihatinkan. Tingkat pendidikan
diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga
pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah membawa
dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk.
3. Banyaknya Jumlah
Penduduk Miskin
sumber: bps.go.id
|
Kemiskinan juga menjadi salah satu masalah yang melanda Indonesia. Walau
Indonesia bukan termasuk negara miskin menurut PBB namun dalam kenyataannya
lebih dari 30 juta rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Yang lebih
disayangkan lagi, Indonesia merupkan negara yang kaya akan sumber daya alam
yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Tapi sungguh memprihatinkan ketika
meihat bagaimana kemiskinan menjadi bagian permasalahan di negeri yang kaya
ini.
Secara garis besar penurunan jumlah warga miskin memang terlihat
signifikan. Hal ini juga dibenarkan oleh beberapa pakar yang mengamati
penurunan ini. namun, angka 30 juta masih menjadi permasalahan sendiri
mengingat adanya berbagai tujuan global yang akan di capai tahun 2015.
Selain kemiskinan, masalah lain adalah kesenjangan sosial menjadi terlihat
jelas di Indonesia. Kaum konglomerat menjadi penguasa namun pemerintah diam
saja dengan kemiskinan yang ada. tidak mengherankan apabila negara Indonesia
memiliki jumlah rakyat miskin yang cukup banyak.
Yang manjadi pertanyaan adalah kenapa Indonesia bisa menjadi negara yang
penduduknya miskin padahal kaya sedangkan banyak negara yan miskin sumber daya
namun menjadi negara-negara kaya yang menguasai dunia. Jawabannya kembali ke
sumber daya manusia. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas SDM. Semakin
tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Ini
dibuktikan oleh negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran
penduduknya tinggi sperti Jepang. Kurangnya perhatian terhadap SDM Indonesia
menjadikan rakyat banyak yang menderita. Seharusnya kenyataan ini menjadikan
dasar pertimbangan kebenaran UUD pasal 33. Dalam hal ini tetap kemakmuran
rakyat merupakan hal utama yang harus di perhatikan demi terciptanya Indonesia
yang merdeka seutuhnya.
6. RUMUSAN ANGKA KELAHIRAN DAN JELASKAN PENGERTIAN ANGKA KELAHIRAN
Rumusan angka kelahiran
dan jelaskan pengertian angka kelahiran
Kelahiran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk
suatu negara. Pada pembahasan kali ini kita tidak hanya akan mengkaji angka
kelahiran kasar saja, namun juga akan membahas angka kelahiran khusus dan umum,
rumus angka kelahiran kasar dan pengertian angka kelahiran kasar serta faktor
pendorong dan penghambar angka kelahiran.
Secara umum angka kelahiran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu angka kelahiran kasar, angka kelahiran khusus, dan angka kelahiran umum.
Secara umum angka kelahiran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu angka kelahiran kasar, angka kelahiran khusus, dan angka kelahiran umum.
1) Angka kelahiran kasar
(Crude Birth Rate/CBR)
Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran
bayi setiap 1.000 penduduk.
CBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
CBR = L/P x 1.000
Keterangan : CBR : Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
L : Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun 1.000
: Konstanta
Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam.
Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di bedakan menjadi tiga macam.
- CBR < 20, termasuk kriteria rendah
- CBR antara 20 – 30, termasuk kriteria sedang
- CBR > 30, termasuk kriteria tinggi
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu.
ASBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
ASBR = Li/Pi x 1.000
Keterangan :
- ASBR: Angka kelahiran khusus
- Li : Jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
- Pi : Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
- 1.000 : Konstanta
3) Angka kelahiran umum (General Fertility Rate/GFR)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
GFR = L/(W(15-49)) x 1.000
Keterangan :
GFR = Angka kelahiran umum
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
W(15 – 49) = Jumlah penduduk wanita umur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun.
1.000 = Konstanta Besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini faktor pendorong dan faktor penghambat kelahiran.
1) Faktor pendorong kelahiran (pronatalitas)
(a) Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
(b) Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
(c) Pernikahan usia dini (usia muda).
(d) Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk mempunyai anak laki-laki.
(e) Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak akan berupaya bagaimana supaya memiliki anak.
2) Faktor penghambat kelahiran (antinatalitas)
(a) Adanya program Keluarga Berencana (KB).
(b) Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.
(c) Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi PNS.
(d) Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan.
(e) Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir.
(f) Adanya perasaan malu bila memiliki banyak anak.
7. DEFINISI MENGENAI DINAMIKA HIDUP
Pengertian Dinamika
Penduduk dan juga seluk beluk lainnya yang masih termasuk di
dalamnya bisa anda ketahui di sini. Kali ini kita akan membahas mengenai
kependudukan yang berisi mengenai dinamika penduduk dan lain sebagainya yang
bisa anda ketahui informasinya. Meski ini merupakan suatu materi yang sudah
pernah diajarkan oleh institute pendidikan, namun tidak ada salahnya apabila
anda terus menggali informasi mengenai hal ini untuk dapat terus mengingat
perihal ini. Sebelumnya, anda harus mengetahui terlebih dahulu apa itu
penduduk. Penduduk merupakan sekumpulan manusia yang menempati suatu daerah
tertentu dalam jangka waktu tertentu, misal 1 tahun 3 tahun atau berpuluh-puluh
tahun lamanya. Apabila di Indonesia, banyaknya penduduk ini akan dihitung pada
jangka waktu tertentu pada setiap daerah secara berkala. Adanya perubahan
jumlah penduduk pada setiap tahunnya itu dipengaruhi oleh adanya kelahiran,
kematian, perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya, dan lain
sebagainya.
Sekarang anda akan bisa mengetahui pengertian
dinamika penduduk. Dinamika penduduk adalah pertumbuhan jumlah penduduk
yang merupakan keseimbangan antara penyebab adanya pengurangan penduduk dan
juga penambahan penduduk. Hal ini bisa terjadi apabila terdapat faktor faktor
yang memengaruhinya. Faktor faktor tersebut seperti,
- Faktor kelahiran
- Faktor kematian
- Faktor migrasi atau perpindahan
Untuk
mengetahui adanya faktor faktor ini, maka harus dilakukan sensus penduduk yang
dilakukan pada jagka waktu tertentu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
pada setiap daerahnya. Faktor penunjang dari adanya kelahiran adalah seperti
pernikahan pada usia dini atau usia yang masih sangat muda, anak merupakan
sebagai penentu suatu status sosial, masih adanya anggapan bahwa anak merupakan
sumber rejeki sehingga ia terus menambah jumlah anak pada keluarga tersebut,
Sedangkan
faktor yang menghambat adanya kelahiran adalah seperti adanya program keluarga
berencana, adanya penundaan pernikahan dengan alasan penyelesaian pendidikan
lebih penting, kesibukan pekerjaan yang tidak sempat memikirkan untuk menikah
ataupun memiliki keturunan, dan lain sebagainya. Faktor pendorong adanya
kematian bisa anda ketahui seperti keadaan gizi penduduk yang rendah, tidak
adanya kesadaran kepedulian terhadap kesehatan, adanya bencana alam yang
menjadikan banyaknya korban jiwa, belum tersedianya fasilitas kesehatan yang
memadai, dan lain sebagainya.
Sedangkan
untuk penghambat adanya faktor kematian adalah seperti adanya fasilitas
kesehatan yang memadai, kepedulian penduduk mengenai kesehatan dan juga gizi
yang dikonsumsinya, adanya tenaga medis yang siap siaga untuk menanggulangi
kesehatan penduduk di daerah tersebut. Sedangkan yang terakhir adalah migrasi
atau perpindahan penduduk disebabkan oleh beberapa faktor pendorong dan juga
penghambatnya.
Faktor
pendorongnya seperti adanya keinginan untuk lebih maju dan berkembang di daerah
lain yang lebih berpotensi, faktor pekerjaan yang harus berpindah dari satu
daerah ke daerah lainnya. Sedangkan untuk faktor penghambarnya seperti adanya
kecintaan terhadap tanah kelahiran, faktor orang tua dan keluarga yang tidak
ingin ditinggalkan, dan lain sebagainya. Demikianlah pembahasan mengenai pengertian
dinamika penduduk.
8. DEFINISI PYRAMID PENDUDUK MUDA, TUA, DAN STASIONER
Berikut ini adalah pembahasan tentang piramida
penduduk yang meliputi pengertian piramida penduduk, macam macam piramida
penduduk, Piramida penduduk bentuk kerucut atau limas, Piramida penduduk bentuk
pucuk granat, Piramida penduduk bentuk kepala nisan, Piramida ekspansif,
piramida konstruktif, piramida stasioner, piramida penduduk, jenis piramida
penduduk, piramida penduduk muda, gambar piramida penduduk, bentuk piramida
penduduk, piramida penduduk stasioner, jenis jenis piramida penduduk, gambar
piramida penduduk muda, piramida penduduk tua, piramida penduduk ekspansif,
piramida penduduk konstruktif, ciri ciri piramida penduduk, contoh piramida
penduduk, ciri ciri piramida penduduk muda, ciri ciri piramida penduduk
stasioner, gambar piramida penduduk tua.
Pengertian Piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah
diagram batang komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin dan umur yang
disusun horizontal.
Tersusun
dari garis atau koordinat vertikal yang digunakan untuk menyatakan golongan
umur. Dimulai dari umur 0–4, 5–9, dan seterusnya hingga usia maksimal yang bisa
dicapai oleh penduduk di suatu wilayah.
Jenis kelamin laki-laki di sebelah kiri, sedangkan golongan perempuan di sebelah kanan. Garis horizontal digunakan untuk menunjukkan jumlah, biasanya dalam jutaan, tetapi tergantung pada kuantitas penduduk.
Jenis kelamin laki-laki di sebelah kiri, sedangkan golongan perempuan di sebelah kanan. Garis horizontal digunakan untuk menunjukkan jumlah, biasanya dalam jutaan, tetapi tergantung pada kuantitas penduduk.
Macam-macam Piramida Penduduk
Berdasarkan
bentuknya, piramida penduduk dibedakan sebagai berikut.
1) Piramida penduduk bentuk kerucut atau limas.
1) Piramida penduduk bentuk kerucut atau limas.
Bentuk
piramida ini menggambarkan pertumbuhan penduduk yang cepat karena terjadi
penurunan tingkat kelahiran bayi dan anak-anak, tetapi tingkat fertilitas masih
tinggi.
2) Piramida penduduk bentuk pucuk granat.
Bentuk piramida ini menggambarkan angka kelahiran dan tingkat kelahiran yang rendah.
3) Piramida penduduk bentuk kepala nisan.
Bentuk piramida ini menggambarkan tingkat kelahiran mengalami penurunan yang tajam dan tingkat kematian yang sangat rendah.
2) Piramida penduduk bentuk pucuk granat.
Bentuk piramida ini menggambarkan angka kelahiran dan tingkat kelahiran yang rendah.
3) Piramida penduduk bentuk kepala nisan.
Bentuk piramida ini menggambarkan tingkat kelahiran mengalami penurunan yang tajam dan tingkat kematian yang sangat rendah.
Gambar: Macam-macam Bentuk Piramida Penduduk
Piramida penduduk dapat dibedakan pula atas tiga
macam, yaitu ekspansif, konstruktif, dan stasioner.
Piramida ekspansif adalah piramida yang terjadi apabila sebagian besar
penduduk berada pada kelompok usia muda. Adapun piramida konstruktif adalah piramida yang terjadi apabila
kelompok usia muda jumlahnya sedikit, sedangkan piramida stasioner adalah piramida yang terjadi apabila
banyaknya penduduk dalam setiap kelompok usia relatif sama.
1. Piramida Penduduk Muda (Expansif)
Suatu
wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang
rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat.
Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur
muda.
Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India. Ciri-ciri piramida penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut.
2. Piramida Penduduk Stasioner
Bentuk
piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan
tingkat kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung
tetap. Piramida ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir
sama.
Contoh: bentuk piramida penduduk Jepang dan Singapura serta beberapa negara yang tergolong maju. Ciri-ciri piramida penduduk stasioner antara lain sebagai berikut.
3. Piramida Penduduk Tua (Konstruktif)
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat
kelahiran yang lebih rendah dari tingkat kematian atau bersifat konstruktif.
Penurunan tingkat kelahiran yang tajam menyebabkan pertumbuhan penduduk
mengalami penurunan. Piramida penduduk ini memiliki umur median (pertengahan)
sangat tinggi.
Contoh: piramida penduduk negara Jerman, Belgia, dan Swiss Ciri-ciri piramida penduduk konstruktif antara lain sebagai berikut.
Dengan melihat bentuk piramida penduduk, maka akan diketahui apakah negara
itu bercirikan penduduk tua atau muda. Suatu negara disebut berpenduduk tua
apabila sebagian besar penduduk di negara itu sudah berumur tua. Sedang suatu
negara disebut berpenduduk muda apabila sebagian penduduk negara itu masih
berumur muda.
|
9. JELASKAN PERSEBARAN PENDUDUK
Definisi Persebaran Penduduk
Persebaran
penduduk secara umum adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara.
Persebaran
penduduk dapat dibagi menjadi dua:
- Persebaran penduduk berdasarkan geografis
Persebaran
penduduk secara geografis adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas
alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
- Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan
Persebaran
penduduk secara administrasi adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas
wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah
penduduk di desa A atau di kecamatan B.
Faktor Penyebab Persebaran Penduduk
Persebaran
atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah
atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan
penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap Km2
pada suatu wilayah negara.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau
negara sebagai berikut:
- Faktor Fisiografis
- Faktor Biologis
- Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Kegunaan
mengetahui kepadatan penduduk suatu wilayah adalah :
- Untuk mengetahui persebaran penduduk suatau wilayah
- Untuk mengetahui telah terjadi peledakan penduduk disuatu wilayah atau belum yang bersifat memonitor
- Untuk mengetahui penyebab perbedaan kepadatan penduduk dengan daerah lain disekitarnya.
- Untuk mengetahui pusat-pusat kebudayaan, dimana budaya timbul pada penduduk yang padat dan penduduk makin padat budaya makin tinggi .
Persebaran
yang tidak merata berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang
padat penduduknya terjadi eksploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga
terganggulah keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut
karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman.
Dampak buruk
dari berkurangnya luas hutan adalah:
- terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang
- terjadi kekeringan
- tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosi
Daya dukung
lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung
lingkungan pulau Jawa lebih tinggidibandingkan dengan pulau-pulau lain,
sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawadapat mendukung kehidupan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan
Sumatra.Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya.
Apabila kemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau dapat
berakibat pada terjadinya tekanan-tekanan penduduk. Jadi, meskipun di Jawa
daya dukung lingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan
wilayah tersebutdalam mendukung kehidupan.
Faktor penyebab
persebaran penduduk yang tidak merata antara lain:
1) Kesuburan
tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat
dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
2) Iklim,
wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya
tidak disenangi sebagai tempat tinggal
3)
Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat
banyak bertempat tinggal di daerah datar
4) Sumber
air
5) Perhubungan
atau transportasi
Dampak Persebaran Peduduk Yang Tidak Merata
Persebaran
penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan
penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu
ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan
penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas.
Pemusatan
penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota
besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti:
- Munculnya permukiman liar
- Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
- Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
- Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain.
10. JELASKAN MENGENAI RASIO KETERGANTUNGAN
Konsep
Penduduk
muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum
produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang
lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia diatas 65 tahun juga
dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia
15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas
dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung
pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan
semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi.
Definisi
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
- Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
- Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.
Kegunaan
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Cara
Menghitung
Rasio
Ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah penduduk usia belum
produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun
keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun).
RUMUS KETERGANTUNGAN
Ketergantungan 1==== Ketergantungan2=====Ketergantungan 3
Penduduk
Usia Muda dan Tua
RKMuda =
Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda
RKTua =
Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
P(0-14)
= Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
P(65+) =
Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
P(15-64)
= Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64 tahun)
Contoh
Untuk
memudahkan pemahaman tentang perhitungan Rasio Ketergantungan (Dependency
Ratio), di bawah ini diberikan contoh perhitungan dengan menggunakan data
SP 2000 (lihat Tabel 1). Langkah pertama adalah menghitung jumlah penduduk yang
dikelompokkan menjadi tiga yaitu kelompok umur muda (0-14 tahun), kelompuk usia
kerja 15-64 tahun (umur produktif) dan kelompok umur tua (65 tahun ke atas).
Tabel
1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Muda, Umur Produktif, dan Umur
Tua, Tahun 2000
Kel. Umur
|
Jumlah Penduduk
|
0-14
|
63 206 000
|
15-64
|
13 3057 000
|
65+
|
9 580 000
|
Setelah
jumlah penduduk kelompok umur muda (0-14 tahun), umur produktif (15-64 tahun)
dan umur tua (65 tahun ke atas) diperoleh. Selanjutnya dapat dihitung rasio
ketergantungan (dependency ratio, dengan hasil seperti yang disajikan
pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2
Rasio Ketergantungan Muda, Tua, dan Total Tahun 2000
Keterangan
|
Rasio Ketergantungan
|
RKTot
|
54,7
|
RKMuda
|
47,0
|
RKTua
|
7,2
|
Interpretasi
Dari contoh
perhitungan di atas, rasio ketergantungan total adalah sebesar 54,7 persen,
artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai
tanggunagn sebanyak 55 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif
lagi. Rasio sebesar 54.7 persen ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan
penduduk muda sebesar 47,0 persen, dan rasio ketergantungan penduduk tua
sebesar 7,2 persen. Dari indikator ini terlihat bahwa pada tahun 2000 penduduk
usia kerja di Indonesia masih dibebani tanggung jawab akan penduduk muda yang
proporsinya lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk tua.
Rasio
ketergantungan ini sudah jauh berkurang dibandingkan dengan keadaan pada saat
sensus 1971. Pada tahun 1971 rasio ketergantungan total adalah sebesar 86 per
100 penduduk usia kerja, dan kemudian menurun secara pasti sampai tahun 2000.
Penurunan ini terjadi terutama karena penurunan tingkat kelahiran sebagai
dampak dari keberhasilan program keluarga berencana selama 30 tahun terakhir.
11. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Pengertian Kebudayaan
Kata "kebudayaan berasal dari (bahasa
Sanskerta) yaitu "buddayah" yang merupakan bentuk jamak dari kata "budhi"
yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai "hal-hal yang
bersangkutan dengan budi atau akal". Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil
cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks
yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap
kecakapan, dan kebiasaan. Sedangkan menurut definisi Koentjaraningrat yang mengatakan bahwa
pengertian kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang
harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan
masyarakat. Senada dengan Koentjaraningrat, didefinisikan oleh Selo Soemardjan dan Soelaeman Soenardi, pada bukunya
Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta :Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 1964), hal 113, merumuskan kebudayaan sebagai semua
hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan
teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture)
yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar kekuatan
serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.
Promoted
Content
Pengertian Kebudayaan dalam bahasa inggris disebut culture.
merupakan suatu istilah yang relatif baru karena istilah culture sendiri dalam
bahasa inggris baru muncul pada pertengahan abad ke-19. Sebelumnya pada tahun
1843 para ahli antropologi memberi arti kebudayaan sebagai cara mengolah tanah,
usaha bercocok tanam, sebagaimana tercermin dalam istilah agriculture
dan holticulture. Hal ini bisa kita mengerti karena istilah culture
berasal dari bahasa Latin colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah pertanian.
Pada arti kiasan kata itu juga berarti "pembentukan dan pemurnian
jiwa". Seorang antropolog lain, E.B.
Tylor (1871), dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture (New York ;
Brentano's, 1924), hal 1, yang mendefinisikan pengertian kebudayaan bahwa
kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Unsur-unsur kebudayaan digolongkan kepada unsur besar dan unsur kecil yang
lazimnya disebut dengan istilah culture universal karena di setiap penjuru
dunia manapun kebudayaan tersebut dapat ditemukan, seperti pakaian, tempat
tinggal, dan lain sebagainya. Beberapa dari orang yang sarjana telah mencoba
merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, seperti Bronislaw Malinowski dan C.
Kluckhoh.
a. Bronislaw Malinowski
Bronislaw Malinowski menyatakan bahwa ada empat unsur pokok kebudayaan yang
meliputi sebagai berikut...
- Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama antaranggota masyarakat agar menyesuaikan dengan alam sekelilingnya.
- Organisasi ekonomi
- Alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama).
- Organisasi kekuatan (politik)
b. C. Kliucckhohn
Kliucckhohn menyebutkan ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu sistem mata
pencaharian hidup; sistem peralatan dan teknologi; sistem organisasi
kemasyarakatan; sistem pengetahuan; bahasa; kesenian; sistem religi dan upacara
keagamaan.
c. Herskovits
Herskovits memandang bahwa kebudayaan merupakan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain yang kemudian disebut sebagai
superorganik.
d. Andreas Eppink
d. Andreas Eppink
Kebudayaan mengandung bentuk dari keseluruhan pengertian nilai sosial,
norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan
artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
e. Edward Burnett Tylor
e. Edward Burnett Tylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan dari yang kompleks yang didalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Sifat hakikat kebudayaan adalah ciri-ciri khusus dari sebuah kebudayaan yang masing-masing masyarakat yang berbeda. Pada masyarakat Barat makan sambil berjalan, bahkan setengah berlari adalah hal yang biasa karena bagi mereka the time is money. Hal ini jelas berbeda dengan masyarakat timur. Jangankan makan sambil berjalan, bahkan makan berdiri saja sudah melanggar etika. Walaupun demikian, secara garis besar, seluruh kebudayaan yang ada di dunia ini memiliki sifat-sifat hakikat yang sama. Sifat-sifat hakikat kebudayaan sebagai berikut...
- Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.
- Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
- Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya.
- Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
Semua kebudayaan senantiasa bergerak karena ia dinamis karena sebenarnya
gerak kebudayaan adalah gerak manusia itu sendiri. Gerak atau dinamika manusia
sesama manusia, atau dari satu daerah kebudayaan daerah lain, baik disengaja
maupun tidak disengaja, seperti migrasi atau pengungsian dengan sebab-sebab
tertentu. Dinamika dalam membawa kebudayaan dari suatu masyarakat ke masyarakat
lain yang menyebabkan terjadinya akulturasi.
Proses akulturasi kebudayaan dalam sejarah umat manusia telah terjadi pada
umat atau bangsa-bangsa terdahulu. Dimana Adakalanya kebudayaan yang dibawa
dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat setempat dan adakalanya ditolak,
parahnya ada juga sekelompok individu yang tetap tidak menerima kebudayaan
asing walaupun mayoritas kelompok individu di sekelilingnya sudah menjadikan
kebudayaan tersebut bagian dari kebudayaannya.
Pada umumnya, unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah
sebagai berikut..
- Unsur Kebudayaan kebendaan, seperti alat-peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya, contohnya adalah pada alat tulis menulis yang banyak dipergunakan orang Indonesia yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan barat.
- Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar misalnya radio transistor yang banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat mass-media.
- Unsur-unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut, seperti mesin penggiling padi dengan biaya murah serta pengetahuan teknis yang sederhana, dapat digunakan untuk melengkapi pabrik-pabrik penggilingan.
Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh suatu masyarakat adalah
sebagai berikut...
- Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan, seperti ideologi, falsafah hidup, dan lainnya
- Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang sangat mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat. Nasi merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat indonesia sukar sekali diubah dengan makanan pokok lainnya.
12. TUJUH UNSUR KEBUDAYAAN
Kebudayaan
umat manusia mempunyai unsur unsur yang bersifat universal. Unsur unsur
kebudayaan tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan pada semua
kebudayaan bangsa bangsa di dunia. Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur
kebudayaan universal yaitu
- Bahasa
- Sistem Pengetahuan
- Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
- Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
- Sistem Mata Pencaharian Hidup
- Sistem Religi
- Kesenian
#1 Bahasa
Bahasa
adalah suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus
menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau
mengadaptasi kan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa lisan dan
bahasa tulisan.
#2 Sistem Pengetahuan
Sistem
pengetahuan itu berkisar pada pegetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan
sifat sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang
pengatahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan,
sifat sifat dan tingakh laku sesama manusia, tubuh manusia.
#3 Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi
Sosial adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan
sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:
kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan
hidup, perkumpulan.
#4 Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang
dimaksud dengan teknologi adalah jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh
para nggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat
dalam hubungannya degnan pengumpulan bahan bahan menta, pemrosesan bahan bahan
itu untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat
trasportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda meterial.
Unsur
teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi, alat alat
produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat
berlindung dan perumahan serta alat alat transportasi.
#5 Sistem mata pencaharian hidup
Sistem mata
pencaharian hidup merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan
jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang
meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan,
perikanan, perdagangan.
#6 Sistem Religi
Sistem
religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan
praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal hal suci dan tidak terjangkau
oleh akal. Sistem religi yang meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan
pandangan hidup, komunikasi keagamaan, upacara keagamaan.
#7 Kesenian
Secara
sederhana eksenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap
keindaha. bentuk kendahan yang beraneka tagam itu timul dari permainan
imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin bagi amnusia. Secara
garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu
seni rupa, seni suara dan seni tari.
13. JELASKAN WUJUD KEBUDAYAAN
Dari uraian yang telah Anda baca
di atas mengenai tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal sebenarnya
wujudnya bagaimana? Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:
a.
|
Wujud gagasan / (ideal)
Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto.
Sistem
gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini
sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung
budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil
karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku.
Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai
budaya.
|
||||||||||||
b.
|
Wujud perilaku (aktivitas)
Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain.
Masing-masing
aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan dan tingkah laku
.
|
||||||||||||
c.
|
Wujud benda hasil budaya (artefak)
Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti piramida, tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain.
Dalam
kenyataan sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku dan benda
hasil budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi. Contoh: salah satu
unsur kebudayaan adalah sistem religi maka wujud budaya sistem religi adalah
sebagai berikut:
Untuk
memudahkan Anda memahami wujud kebudayaan tersebut silahkan Anda amati gambar
1 tentang Lingkaran kebudayaan yang terdiri dari lingkaran 1 adalah wujud
gagasan, lingkaran 2 adalah wujud aktivitas dan lingkaran ke-3 adalah
artefak.
Setelah
Anda memahami uraian tentang wujud kebudayaan beserta contohnya di atas,
cobalah Anda kemukakan wujud kebudayaan dari salah satu unsur kebudayaan
universal yaitu sistem peralatan hidup misalnya pakaian. Tulislah jawaban
Anda pada titik-titik di bawah ini.
|
Setelah Anda menuliskan jawaban di atas kemudian cocokkanlah jawaban Anda
dengan keterangan di bawah ini:
1)
|
gagasan
|
:
|
Konsep
manusia perlu berpakaian.
|
2)
|
perilaku
|
:
|
|
3)
|
benda
hasil budaya
|
:
|
|
Nah, bagaimana jawaban Anda, sudah sesuaikah? Selain contoh di atas
diskusikanlahcontoh-contoh yang lain dari budaya universal tersebut dengan
teman-teman belajar Anda agar wawasan Anda bertambah luas.
Sebagai kesimpulan mengenai pembahasan kebudayaan perhatikanlah bagan 3. di
bawah ini.
14. EMPAT MACAM NORMA MENURUT KEKUATAN PENGIKUTNYA
Pengertian Norma & Macam macam Norma– Pengertian norma secara singkat adalah aturan yang mengikat. Pengertian norma yang telah dirangkum dari beberapa sumber khususnya dari artikel tentang pengertian norma menurut para ahli ini, bahwa pengertian norma adalah pedoman, ketentuan dan acuan yang menjadi keharusan bagi para anggota masyarakat dan segala objek yang menjadi milik masyarakat tersebut untuk mengikuti dan mematuhi serta mengakui dan sekaligus memberi sanksi bagi yang tidak mengikuti, mematuhi dan mengakui pedoman tersebut.
Macam Macam Norma
Macam macam norma dapat dibagi berdasarkan sifatnya norma tersebut, daya atau kekuatan pengikatnya norma tersebut dan macam macam norma yang berlaku di dalam sosial masyarakat.
Macam macam norma berdasarkan sifatnya
Norma yang mengatur masyarakat secara garis besar ada dua macam yaitu norma formal dan norma nonformal :
a. Norma Formal adalah aturan dan ketentuan dalam kehidupan bermasyarakat yang ada ataupun dibuat oleh lembaga lembaga dan institusi yang bersifat formal atau resmi. Dengan kata lain, norma formal memiliki kepercayaan lebih tinggi tentang kemampuannya dalam mengatur kehidupan bermasyarakat karena dibuat oleh lembaga lembaga formal. Norma formal contohnya konstitusi, surat keputusan, peraturan pemerintah, perintah presiden.
b. Norma Non formal adalah aturan dan ketentuan ketentuan dalam hidup bermasyarakat yang tidak diketahui bagaimana dan siapa yang menerangkan norma tersebut. Ciri norma non formal tersebut adalah tidak tertulis atau bilapun tertulis hanya sebagai karya sastra, bukan dalam bentuk aturan baku yang disertakan dengan pembuat aturan tersebut. Selain itu, norma non-formal memiliki jumlah yang lebih banyak dikarenakan banyaknya variabel yang ada dalam norma non-formal.
Jenis-Jenis Norma Berdasarkan Daya Ikatnya
Jenis-Jenis Norma Berdasarkan Daya Ikatnya | Norma (norm) adalah aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat yang disertai dengan sanksi atau ancaman apabila tidak melakukannya. Apabila kamu cermati, norma memiliki sifat memaksa dan menekan seseorang untuk mematuhinya. Misalnya, apabila kamu mengambil barang orang lain tanpa memberitahu (mencuri), maka tindakanmu jelas merupakan tindakan yang salah, dan kamu akan dijatuhi hukuman. Norma yang berlaku di masyarakat sifatnya mengikat dan berbeda-beda tingkatannya terhadap setiap warga atau anggota masyarakat.
Ada norma yang mengikat lemah dan ada pula norma yang mengikatnya kuat. Berdasarkan daya pengikatnya, norma dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut
a. Cara (Usage)
Jenis norma ini menunjuk pada suatu bentuk perbuatan pribadi. Norma ini jelas terlihat pada hubungan antarindividu. Pelanggaran pada norma ini tidak menimbulkan reaksi yang besar dari masyarakat, tetapi hanya berupa celaan.
Contoh:
Kebanyakan masyarakat tidak menyukai apabila ada seseorang yang sedang makan berdecap.
Tata cara makan kolak pisang biasanya menggunakan sendok, tetapi ada yang menggunakan tangan. Hal ini dianggap melanggar norma.
b. Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan adalah suatu perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama. Norma ini dapat dilihat dengan kesukaan individu melakukan kebiasaan tersebut. Hukuman bagi pelanggar norma ini hanya berupa teguran, cemoohan, ejekan, dan menjauhkan diri dari si pelanggar. Jika pelanggaran norma masih kecil, mungkin dijewer telinganya, dicubit, atau dimarahi.
Contoh:
Mencium tangan orang tua pada waktu akan pergi.
Memberi salam pada waktu berjalan di hadapan orang lain.
Antre pada waktu membeli karcis pertandingan sepak bola.
Menghormati orang yang lebih tua.
c. Tata Kelakuan (Mores)
Norma ini dipergunakan sebagai pengawasan baik langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat terhadap anggotanya. Tata kelakuan memberikan batasan-batasan pada perilaku individu dan menjaga solidaritas (kesetiakawanan) di antara anggota-anggota masyarakatnya. Pelanggaran terhadap norma ini adalah sanksi berat. Perbedaan tata kelakuan akan ditemui pada berbagai daerah. Hal ini terjadi karena tata kelakuan timbul dari pengalaman yang berbeda-beda dari masyarakat tersebut. Tata kelakuan bisa bersifat paksaan, tetapi bisa juga bersifat sebagai larangan sehingga secara langsung dapat dijadikan sebagai alat di mana anggota masyarakat harus menyesuaikan dengan tata kelakuan tersebut.
Contoh:
Pasangan suami istri baru pada masyarakat Sunda biasanya menumpang di rumah orang tua istri sebelum mereka memiliki rumah tinggal sendiri.
Contoh lain dari perbedaan tata kelakuan adalah suatu masyarakat mempunyai aturan-aturan yang tegas dalam hal melarang pergaulan bebas antara pemuda dan pemudi, sementara pada masyarakat lainnya larangan tersebut tidak tegas.
b. Adat Istiadat (Customs)
Norma ini menunjuk pada kekuatan penyatuan setiap pola perilaku masyarakat. Apabila ada anggota masyarakat yang terbukti melanggar aturan adat, maka akan mendapatkan hukuman tergantung dari tata aturan yang berlaku pada masyarakat tersebut. Pelanggaran yang dilakukan akan menghasilkan sanksi yang berat dibandingkan norma-norma lainnya. Misalnya dikucilkan atau diusir dari masyarakat tersebut.
15. Contoh Norma – Norma Yang Ada di Masyarakat
Seperti yang diuraikan di atas bahwa ada
empat macam norma yang harus teman-teman ketahui, berikut penjelasannya.
Norma Agama
Norma agama adalah sekumpulan kaidah yang
bersumber dari wahyu Ilahi. Norma agama merupakan tingkatan norma tertinggi
diantara norma-norma lainnya. Akibat dari melanggar norma agama adalah siksaan
dari Yang Kuasa setelah meninggal dunia.
Contoh Norma Agama dalam Kehidupan Sehari-hari
- Menjauhi larangan-larangan agama, seperti melakukan perjudian, minuman-minuman keras, mencuri, berbuat fitnah, membunuh dan sebagainya.
- Melaksanakan perintah agama, seperti : membantu sesama manusia, menghormati orang lain, tidak semena-mena terhadap orang yang lemah.
- Melaksanakan ibadah sholat tepat pada waktunya.
Norma Hukum
Norma hukum adalah sekumpulan kaidah sebagai
pedoman hidup yang bersumber dari undang-undang dan pemerintah. Norma hukum
berada di bawah norma agama dan akibat dari melanggar norma hukum adalah sanksi
berupa hukuman penjara dan sebagainya.
Contoh Norma Hukum dalam Kehidupan Sehari-hari
- Mematuhi aturan lalu lintas ketika berkendara.
- Tidak boleh melakukan hal-hal yang melanggar hukum seperti pencurian, pembunuhan dan sebagainya.
Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah aturan-aturan dalam
masyarakat yang bersumber dari kebiasaan dan kepatuhan dalam masyarakat dalam
hal ini berkaitan dengan adat di dalam masyarakat. Akibat dari melanggar norma
kesopanan adalah dicemohkan oleh masyarakat.
Contoh Norma Kesopanan dalam Kehidupan Sehari-hari
- Mengucapkan salam ketika bertamu ke rumah orang lain.
- Mencium tangan orang tua ketika ingin berangkat ke sekolah.
- Sopan santun saat bertamu ke rumah orang.
- Tidak membuang sampah di sembarang tempat.
Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah sekumpulan kaidah
sebagai pedoman hidup yang bersumber dari hati nurani seseorang. Akibat dari
melanggar norma kesusilaan adalah dikucilkan oleh masyarakat.
Contoh Norma Kesopanan dalam Kehidupan Sehari-hari
- Menghargai dan menghormati orang lain.
- Menghormati orang-orang yang lebih tua.
- Berlaku jujur dan adil dalam masyarakat.
16. JELASKAN MENGENAI 8 PRANATA SOSIAL YANG ADA DI MASYRAKAT
Macam –
macam Pranata
Berapakah jumlah pranata yang ada
dalam suatu masyarakat?
Hal itu tegantung pada sifat
sederhana atau sifat kompleksnya kebudayaan yang hidup dalam masyarakat
bersangkutan. Makin menjadi besar dan kompleks sesuatu masyarakat berkembang,
makin bertambah pula jumlah pranata yang timbul di dalamnya. Para ahli
sosiologi telah melakukan berbagai macam penggolongan atas jumlah pranata itu.
Penggolongan berdasarkan atas fungsi dan pranata – pranata untuk memenuhi
keperluan – keperluan hidup manusia sebagai masyarakat, memberikan kepada kita
sekedar pengertian mengenai jumlah dan berbagai macam pranata yang ada dalam
suatu masyarakat yang besar dan kompleks. Menurut para sarjana, semua pranata
dapat dikelaskan ke dalam paling sedikit delapan golongan, yaitu :
1) Pranata yang
berfungsi untuk memenuhi keprluan kehidupan, kekerabatan, yaitu yang sering
disebut kinship atau domestic institution. Contoh :
perkawinan, tolong menolong antar kekerabatan, pengasuhan anak, sopan santun
pergaulan antar kerabat, system istilah kekerabatan dan sebagainya.
2) Pranata –
pranata yang berfungsi untuk memenuhi keperluan manusia untuk mata
pencarian hidup, memproduksi, menimbun, menyimpan, mendistribusi hasil produksi
dan harta adalah ekonomi institution. Contoh : Pertanian, peternakan,
pemburuhan, feodalisme, industry, barter, koperasi penjualan, penggundangan,
perbankan dan sebagainya.
3) Pranata –
pranata yang berfungsi memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan manusia
supaya menjadi anggota masyarakat yang beguna adalah Educational
institution. Contoh : Pengasuhan anak. Pendidikan rakyat, pendidikan menengah,
pendidikan tinggi, pemeberantasana buta huruf, pendidikan keamanan, pers,
perputakaan umum, dan sebagainya.
4) Pranata –
pranata yang berfungsi memenuhi keperluan ilmiah manusia, menyelami alam
semesta sekelilingnya, adala Scientific Intitutions. Contoh : Metodologi
ilmiah, penelitian, pendidikna ilmiah dan sebagainya.
5) Pranata –
pranata yang memenuhi keperluan manusia dalam menghayati rasa keindahannya dan untuk
rekreasi adalah Aesthetic and recreational institutions. Contoh : Seni rupa,
seni suara, seni gerak, seni drama, kesusasteraan, olah raga dan sebagainya.
6) Pranata –
pranata ynag berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk berhubungan
dengan dan bebrbakti kepada Tuhan ataua dengan alam gaib, adalah Religious
institutions. Contoh : Doa, kenduri, upacara, semadi, bertapa, penyiaran agama,
pantangan, ilmu gaib, ilmu dukun dan sebagainya.
7) Pranata –
pranata yang berfungsimemenuhi keprluan manusia untuk mengatur dan mengelola
keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan masyarakat, adalah Political
Institutions. Contoh : Pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepartaian,
kepolisian ketentaraan dan sebagainya.
8) Pranata –
pranata yang berfungsi memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan hidup manusia
adalah Somatic Institutions. Contoh : Pemelihasraan kecantikan, pemeliharaan
kesehatan,kedokteran, dan sebagainya.
Selain itu
dalam suatu masyarakat banyak pula pranata yang tidak khusus tumbuh dari dalam
adat – istiadat suatau masyarakat bersangkutan, tanpa disadari dan direncanakan
diambil dari masyarakat lain. Jumlah pranata dalam suatu masyarakat selalu
bertambah, terutama dalam masyarakat yang sedang berkembang ( berada dalam
keadaan transisi dari masyarakat agrarian ke masyarakat industri ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar